Pada malam Natal ini saya sibuk memberikan ucapan selamat kepada teman-teman dan rekan-rekan saya yang merayakan Natal.
Kata yang saya pilih sengaja menggunakan kata “Xmas” ketimbang “Christmas” seperti yang dipakai oleh kebanyakan orang pada umumnya. Namun pada suatu ketika saya mendapatkan pesan dari teman saya melalui bbm yang protes dengan penggunaan kata “Xmas” tersebut.
Kontan saja saya kaget, karena memang baru kali ini saya mendapatkan “nota protes” mengenai kata “Xmas” yang sudah berulang kali saya ucapkan jika natal tiba. Hal ini bisa dimengerti karena bagi orang awam kata “X” seolah-olah menghilangkan kata “Christ” yaitu “Kristus” pada setiap ucapan “Christmas” sehingga seperti terlihat lebih sekuler.
Nah pada saat momen Natal ini saya sedikit ingin membagikan sedikit dalam bentuk artikel mengenai asal muasal kata “Xmas” ini supaya anda para pembaca bisa mengerti apa arti “X” yang sesungguhnya. Dan salah paham ini semoga bisa diakhiri di dalam artikel ini.
Sebenarnya penggunaan kata “Xmas” adalah merupakan penggunaan awal sebelum kata “Christmas” menjadi beken, dan ini bukan timbul pada jaman modern saat ini.
Pada masa gereja mula-mula, kata Kristus sebenarnya yang dalam bahasa Yunani adalah Kristos dituliskan dalam bentuk simbol XP (dibaca chi-ro). Hal ini populer ketika Kaisar Romawi Konstantin Agung menggunakan lambang di perisai tentaranya karena instruksi dari dia sendiri yang bermula dari mimpi Konstantin pada malam harinya bahwa ketika itu Yesus menampakkan diri padanya dan mengatakan supaya menggunakan lambang ini jika ia ingin menang perang melawan Maxentius pada pertempuran di Milvian Bridge. Dan ternyata pertempuran tersebut memang dimenangkannya.
Sebagai respon atas mimpi tersebut, akhirnya Kaisar Konstantin memutuskan melegalkan Kekristenan dengan mengeluarkan keputusan di kota Milan yang terkenal itu yaitu “Edict of Milan” padahal sebelumnya Kekristenan diharamkan di Kekaisaran Romawi dan pengikutnya banyak yang dianiaya oleh pemerintah setempat.
Jauh sebelum itu sebenarnya orang Kristen mula-mula menggunakan simbol tersebut untuk menghindari atau menyembunyikan keimanan mereka dari penganiayaan karena Kekristenan diharamkan di Kekaisaran Romawi pada waktu itu.
Nah pada saat perayaan Natal mula-mula justru kata “Xmas” lah yang lebih tenar ketimbang “Christmas” namun dengan semakin modern malah kata “X” berubah menjadi “Christ” bersamaan dengan semakin populernya bahasa Inggris.
Jadi jika ada yang mengucapkan selamat natal dengan menggunakan kata “Xmas” sebenarnya anda tidak perlu khawatir karena itu hanya merupakan salah satu cara dari beberapa orang yang ingin menggunakan kata Kristus dalam bahasa aslinya yaitu “XP” = “Chi-Rho” yaitu “Kristus”, tidak ada niatan sama sekali untuk menghilangkan “Kristus” justru mempopulerkan bagaimana orang Kristen mula-mula menggunakan kata Kristus dalam bahasa aslinya.
Jadi pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan “Merry Xmas teman-teman, Tuhan memberkati kalian semua.”