Sengketa Sony vs Sony

Pada awalnya mungkin tidak ada yang begitu tahu banyak dengan Sony-Ak.com dengan pemiliknya yang bernama Sony Arianto Kurniawan, jika tidak terjadi kasus sengketa domain antara Sony dengan Sony Corp yang sangat ramai jadi bahan pembicaraan orang-orang terutama blogger dan netter.

Sebenarnya dalam kasus ini yang paling surprise adalah saya, karena dari sejak berdiri Sony-Ak.com saya mengenal sosok Sony Arianto Kurniawan melalui dunia maya. Saya mengenalnya ketika dia mengirimkan email ke saya untuk mengundang saya untuk menulis di web nya yaitu Sony-Ak.com sejak tahun 2003. Undangannya pun saya terima dan kemudian saya mengirimkan tulisan perdana saya yang berjudul “Cepat Mahir ASP”. Tulisan ini jugalah yang saya kirimkan ke situs ilmukomputer.com yang merupakan situs asuhan mas Romi Satrio Wahono.

Baik Romi dan Sony, keduanya sama-sama merupakan IT blogger dengan mengerjakan proyek yang sama yaitu E-Learning dengan mengumpulkan tulisan-tulisan para praktisi IT di tanah air. Keduanya juga sama-sama merintis dari awal proyek ini dan pastinya mengalami jatuh dan bangun yang sama. Keduanya juga saya kenal, dan dulunya pernah bekerja sama meski tidak akrab.

Cuma bedanya Romi sukses dengan ilmukomputer.com nya yang menjadi situs E-Learning terpopuler di tanah air. Sony dengan project Sony-Ak.com nya meskipun tidak setenar ilmukomputer.com namun masih exist dengan “Knowledge Center” nya dan baru-baru ini keliatannya situsnya berhasil dimigrasi ke wordpress padahal setahu saya pada awalnya situs itu dibangun dengan sistem non CMS (Content Management System).

Dulunya saya sempat bertanya dengan Sony : “Kenapa menggunakan nama Sony-Ak.com (nama pribadi) untuk proyek E-Learning / sejenisnya? Kenapa tidak menggunakan nama lain yang lebih merepresentasi proyeknya seperti yang dilakukan mas Romi dengan Ilmukomputer.com nya? Karena menurut saya nama domain Sony-Ak.com lebih mengarah ke situs pribadi.” Pertanyaan yang dahulu saya lontar belumlah terjawab sampai sekarang.

Dan benar saja, begitu saya baca berita di situs detik.com, betapa kagetnya saya setelah lama tak berkorespondensi ternyata dia mengalami kasus sengketa domain dan lawannya tidak main-main pula yaitu Sony Corporation yang bermarkas di Jepang. Sebelumnya saya tidak menyangka ternyata nama “Sony” itu menjadi permasalahan.

Apapun alasannya dan kenapa dia menggunakan nama tersebut, itu adalah hak seorang Sony untuk menggunakan nama tersebut untuk suatu proyek yang dia cita-cita kan sejak tahun 2003 (meskipun menurut saya pribadi sih tidak cocok baca pertanyaan di atas) dan yang jelas, usaha Sony ini patut kita dukung, apapun nama domain yang akan dan telah digunakan, karena memang E-Learning / Knowledge Center untuk IT masih dirasakan kurang (meskipun sekarang sudah banyak ketimbang dulu).

Itulah sekilas mengenai Sony dengan Sony-AK.com nya.  Nah mengenai perdebatan siapa yang paling berhak atas nama Sony atas domain sony-Ak.com hal ini harus dilihat secara hati-hati karena kasus ini berbeda dengan perebutan domain pada umumnya yang terjadi di internet.

Kenapa berbeda? Karena pemilik Sony-Ak.com bernama Sony Arianto Kurniawan kebetulan nama depannya sama dengan merek elektronik terkenal yang bernama Sony. Dan yang memberi nama Sony tentu adalah orang tuanya yang telah memberi namanya sejak 20 atau 30 tahun yang lalu. Setahu saya tidak ada hukum yang melarang memberi nama anaknya yang kebetulan sama dengan merek atau nama orang yang lainnya. So sudah pasti Sony Arianto Kurniawan bukan satu-satunya yang namanya sama dengan merek elektronik terkenal di dunia karena pastinya kita juga pernah/sedang memiliki rekan yang memiliki nama serupa.

Berbeda dengan perseteruan domain pada umumnya yang terjadi pada kebanyakan orang pada umumnya, misalnya kasus perebutan domain WWF.com antara World Wild Life dengan World Wrestling Federation.

Terus terang kasus ini menjadi unik dan bukan sengketa domain biasa, karena kedua belah pihak merasa memiliki hak atas nama tersebut, hanya bedanya satu adalah nama merek dan satu nama orang. Jika seandainya Sony Corp menang, berarti jangan-jangan Sony AK harus mengganti nama depan di akte lahirnya? Atau malah orang tuanya bisa digugat juga karena dengan sembarangan memberi nama Sony kepada anaknya. Tentunya sangat lucu dan aneh bukan?

Gara-gara kasus ini, saya jadi sempat berpikir, apakah saya juga bisa menuntut seseorang pengusaha yang mendirikan perusahaan dengan menggunakan nama “Johanes Corp” atau memproduksi barang “Johanes Electronic”? Apalagi seorang pengusaha tersebut mempunyai nama “Johanes” juga?

Semoga hal ini menjadi bahan perenungan kita semua dalam menetapkan hukum positif mengenai hal ini. Dan semoga juga masalah ini bisa tuntas dan diselesaikan dengan cara bijaksana.

BBM Turun, alasan logis atau politis?

Rencana pemerintah untuk menurunkan BBM memang layak disambut. Karena jika harga BBM sudah reasonable maka inflasi juga bisa ditekan dan tentunya bisa menaikkan kembali daya beli masyarakat. Dari link yang saya baca http://www.kompas.com/read/xml/2008/11/06/04543497/premium.bisa.turun.ke.rp.5.400,  kemungkinan besar premium bisa turun ke harga Rp. 5,400-5,500. Tetapi dengan penurunan Rp. 500 per liter rasa-rasanya belum bisa menekan inflasi secara signifikan karena rasa-rasanya juga harga transport sulit untuk turun kecuali ongkos bagi kendaraan pribadi tentunya akan terasa meringankan.

Meskipun demikian memang sudah sepantasnya harga BBM turun, namun perlu dipikirkan juga bagaimana dengan tindakan pemerintah jika sewaktu-waktu BBM tiba-tiba meroket kembali…

Tentunya disamping alasan logis di atas, jika SBY maju kembali untuk menjadi Presiden, akan menjadi kesempatan emas untuk menghajar kembali (strike back) lawan-lawan politik pada ajang Pemilu 2009 (sebelumnya SBY babak belur karena tindakan menaikkan BBM).

Kita lihat saja nanti….

PT. Wahana Bersama Globalindo satu lagi money game yang tumbang

Akhirnya blog saya aktif lagi neh setelah sekian lama ‘mati suri’, maklum kerjaan kantor menyita banyak waktu saya. Banyak tulisan yang pending, dan ada satu momen indah yang juga saya mau bagi ke pembaca. Tetapi artikel ini dulu yang saya mau bagi ke pembaca karena ini benar-benar fresh karena saya baru saja membaca beritanya di detik.com hari ini mengenai kasus ‘money game’ berkedok investasi di Jakarta dan Surabaya. Saya mencoba googling mengenai informasi ini dan saya menemukan blog Nofie Iman terdapat tulisan yang berjudul PT. Wahana Bersama Globalindo http://nofieiman.com/2007/03/pt-wahana-bersama-globalindo/#comment-44534
Saya mencoba untuk memasukkan komentar sebagai berikut :

Continue reading “PT. Wahana Bersama Globalindo satu lagi money game yang tumbang”

Toleransi dan Pluralisme

Bukanlah rahasia umum jika kita membaca surat kabar mengenai penutupan gedung ibadah, pembakaran gedung ibadah hingga pembunuhan terhadap seorang tokoh agama yang baru-baru ini terjadi di Poso. Mungkin beberapa golongan radikalisme agama merasa senang karena tujuannya sudah tercapai, sedangkan di lain pihak beberapa orang merintih sedih akibat perbuatan keji ini. Kadang saya berpikir, apakah memang di dalam semua ajaran agama mengajarkan demikian? Apa yang dimaksud dengan ajaran cinta kasih di dalam ajaran agama? Apakah cinta kasih itu bukan sifatnya universal sehingga orang di luar agamanya patut dibunuh, dibenci dengan atas nama Tuhan? Apakah agama begitu kejamnya mengajarkan demikian kepada umatnya? Apakah memang Mohammad, Yesus Kristus, Sidharta Gautama mengajarkan perbuatan demikian? Continue reading “Toleransi dan Pluralisme”

V for Vendetta, V for Vornografi ?

Mungkin tidak ada film yang sebagus, berbobot dan seberat V for Vendetta di tahun 2006 ini. Jarang ada sebuah film yang memiliki nilai filosofis yang cukup tinggi namun tidak berat, kritis serta cerdas. Jika anda menonton film ini, maka anda seperti menonton lagi film the “Matrix Trilogy” hasil besutan dari sutradara Wachowski bersaudara, film yang mempunyai bobot filosofisnya sama namun Matrix sedikit lebih berat karena memang film V for Vendetta adalah hasil karya mereka meskipun Wachowski bersaudara hanya menjadi penulis skenario.

Continue reading “V for Vendetta, V for Vornografi ?”

Nasionalisme teh botol

Baru saja kemarin saya membaca Majalah Swa yang judulnya “Konsep Manajemen”. Majalah yang lumayan tebal itu membahas tentang trend bisnis, pendapat para pakar tentang konsep manajemen, konsep manajemen apa yang sedang trend dan cocok dengan perusahaan kita, dan lain-lain. Tetapi sebenarnya Blog kali ini bukan membahas Konsep Manajemennya, tetapi ada satu 1 halaman rubrik kecil yang menarik di sela-sela halaman Majalah itu adalah “Kiat Coca Cola menguasai Teh Botol Sosro”. Continue reading “Nasionalisme teh botol”