Nasionalisme teh botol

Baru saja kemarin saya membaca Majalah Swa yang judulnya “Konsep Manajemen”. Majalah yang lumayan tebal itu membahas tentang trend bisnis, pendapat para pakar tentang konsep manajemen, konsep manajemen apa yang sedang trend dan cocok dengan perusahaan kita, dan lain-lain. Tetapi sebenarnya Blog kali ini bukan membahas Konsep Manajemennya, tetapi ada satu 1 halaman rubrik kecil yang menarik di sela-sela halaman Majalah itu adalah “Kiat Coca Cola menguasai Teh Botol Sosro”.
Menarik karena setelah saya membaca isinya bahwa dengan iklan jor2 an (menghabiskan biaya ber miliard-milliard rupiah), upaya menciptakan produk-produk baru yang murah seperti fresh tea, teh kita, dsb belum bisa mengalahkan Teh Botol Sosro yang menguasai pangsa pasar minuman botol sekitar 70-80% di Indonesia. Padahal di situ dituliskan bahwa Coca Cola memiliki jaringan di 160 Negara, modal besar karena Coca Cola merupakan perusahaan Multinasional, belum lagi Ades yang bari-baru ini diakuisisi oleh Coca Cola membuktikan begitu besarnya dan nafsunya Coca Cola untuk menguasai minuman ringan di Indonesia. Beda banget sama Teh Botol Sosro yang jelas notabene merupakan perusahaan lokal, modal yang dimiliki juga masih kalah jauh dibanding Coca Cola, belanja iklan pun kalah besar, dan kekuatan jaringan global dengan Coca Cola jelas kalah jauh.

Momennya pas karena ketika saya membaca artikel tersebut adalah pada hari menjelang Kemerdekaan kita. Di kala negara kita sedang berusaha menumbuhkan kembali semangat Nasionalisme rakyatnya melalui peringatan kemerdekaan. Di kala negara kita sedang mengalami kesusahan yang sepertinya tak habis-habisnya seperti dari turunnya prestasi bulu tangkis Indonesia sampai peringkat negara ke empat paling korup di dunia. Kasihan deh Indonesia, nasib Ibu Pertiwi ini mungkin tak sebaik nasib Ibu kandung kita. Makanya tidak heran rasa nasionalisme di masyarakat kita sudah sangat kurang, coba deh ke warung-warung kopi dari yang di pinggir jalan sampai ke Starbucks kalau berbicara tentang Indonesia pasti yang diomongin jelek-jeleknya saja dari soal korupsi, bulu tangkis, sampai masalah BBM. Itu baru di warung kopi belum lagi fakta di koran dan majalah-majalah yang kita baca, menunjukkan hal yang serupa. Bicara soal globalisasi pun jangan ditanya siapapun juga orang-orang di sini (Baca : Indonesia) masih belum siap padahal produk asing sudah banjir di Indonesia.

Nah ketika saya membaca artikel tersebut ibarat melihat tumbuhan segar yang tumbuh di gurun pasir. Mengapa demikian ? Karena di tengah tergencetnya produk-produk lokal di negeri sendiri masih ada salah satu (Teh Botol Sosro mungkin bukan satu-satunya) produk lokal yang masih bertahan di tengah gencetan serbuan produk-produk asing.
Kok bisa yaa ? Itu baru setengah halamannya. Saya mulai melanjutkan kembali membacanya…

Apakah mungkin strategi perang Teh Botol Sosro diambil dari Sun Tzu ? “To Defeat the Enemies you must know your Enemies, know your state, know your people.” Apa sih maksudnya ?

1. “Observasi !”
Ya karena menurut observasi terhadap konsumen di Indonesia bahwa masyarakat Indonesia lebih menyukai teh dan asumsi bahwa teh merupakan minuman sehat sudah begitu melekat di masyarakat. Coba deh jika kita sedang makan entah di warung ataupun di restoran (kecuali Fast Food seperti KFC, Mc Donald yang merupakan the empire dari produk asing) pasti mintanya es teh tawar atau manis jika kita orang Jawa. Dan pendapat beberapa di kalangan masyarakat bahwa kebanyakan minum berkarbonat atau soda seperti Coca Cola gak bagus buat kesehatan apalagi kalau lagi sakit mag. Kalo sakit mag minum es teh manis kata kebanyakan orang.
Well berdasarkan hasil observasi itulah mengapa Teh Botol Sosro lebih disukai oleh lidah masyarakat Indonesia. Hasil ini diakui pula dari pihak Coca Cola dan oleh karena itulah makanya Coca Cola juga mengeluarkan versi teh nya dengan merek Teh Kita, Fresh Tea, dll.
Lah kalau dari hasil observasi Coca Cola juga sudah tahu dan sudah dikeluarkan produk terbaru yang jenisnya sama (mungkin kelihataanya agak pasrah karena Coca Cola sekarang lebih banyak bermain untuk produk minuman bercarbonat di restoran cepat saji dan cafe) masih saja kalah mengapa Teh Botol masih saja berjaya ?

2. “Terbiasa” atau mungkin “Nasionalisme yang tersisa ?”
Bagi saya pribadi, semua teh itu rasanya sama begitu pula teh manis (kecuali teh cina yang gak cocok dicampur gula). Tetapi untuk urusan teh manis, saya tidak suka teh dicampur gula. Jangan ditanya kenapa ? Karena memang saya tidak suka saja. Tetapi jika sedang makan saya lebih sering minum es teh tawar ataupun jika memang mau yang manis saya minum Teh Botol Sosro ketimbang Coca Cola karena saya mempunyai sakit maag. Bagaimana dengan fresh tea ? Saya masih suka minum itu walaupun demikian Teh Botol Sosro lebih banyak diminum tetapi bagi saya rasa sama saja. Itu pengalaman pribadi saya, tetapi menurut Swa masyarakat Indonesia lebih menyukai Teh Botol Sosro karena terbiasa dan saya mungkin salah satu contohnya. Bagaimana dengan Nasionalisme ?
Jujur dan tidak dibuat-buat meskipun mungkin ‘basi banget’ saya lebih suka Teh Botol bukan karena saya dibayar oleh Teh Botol Sosro dengan sejumlah imbalan uang, ataupun didatangin preman dari Teh Botol Sosro untuk nulis Blog di friendster. Saya suka karena saya cinta produk Indonesia. ‘Basi kan’ ? Memang basi kalau bicara Cinta Produk Indonesia dan Nasionalisme karena toh negara Indonesia juga sudah mau basi. Tetapi jika semua rakyat di Negara kita mengatakan Cinta Produk Indonesia (salah satu bagian dari aksi Nasionalisme) itu basi maka percayalah sebenarnya kita sudah memasuki penjajahan gaya baru dan percayalah tidak ada produk Indonesia yang bakal go Internasional dan artinya kita hanyalah korban globalisasi bukan sebagai pelaku globalisasi. Jika itu semua terjadi jangan heran bahwa Indonesia akan tetap miskin dan kita gak bakal basi bicara soal kemiskinan.
Cinta Produk Indonesia bukanlah slogan semata akan tetapi melainkan suatu bentuk aksi Nasionalisme yang paling kecil dari kita untuk menumbuhkan semangat wirausaha di tanah air dan tentunya bisa membangkitkan lahirnya produk-produk lokal yang bisa bersaing di luar negeri dan so pasti pendapatan perkapita masyarakat Indonesia akan meningkat. Contohlah Cina dan Jepang atau gak usah jauh-jauh Vietnam (dahulunya belajar dari Indonesia dan sekarang Indonesia harus belajar dari Vietnam) mereka maju bukan hanya karena rumus-rumus aneh tentang ekonomi ataupun minjam uang dari negara lain tetapi karena rakyatnya yang cinta produk dalam negeri ! Gak percaya ? Buktikan sendiri dan cobalah datang ke sana.

Semoga catatan kecil ini bisa membangkitkan semangat nasionalisme kita…
Merdeka ! Dirgahayu 60th Republik Indonesia !
Salam
Johanes Gunawan

12 Replies to “Nasionalisme teh botol”

  1. maaf,,,
    gini…boleh mnt biografi bapak ga????
    coz saya ada paper bwt kuliah kewirausahaan.
    Ditunggu biografinya y pak,,,,;))
    hari ini jg…coz besok dikumpulin,,,makasih y Pak,,,,;)

  2. Saya sependapat, bahwa rasa nasionalisme kita (bangsa Indonesia) sudah sangat tipis, untuk itu perlu digalakkan kembali : mencintai dan menggunakan produksi sendiri, meningkatkan daya saing, dan bangga sebagai bagian dari bangsa yang besar, namun juga harus sadar bahwa kondisi sekarang ini kita sedang dilanda berbagai persoalan seperti budaya malas, tidak produktif, suka dengan uang komisi, korupsi dan manipulasi. Teh Botol Sosro semoga menjadi contoh bagi berusahaan-perusahaan lokal lainnya yang mempunyai komitmen moral.

    Selamat untuk Teh botol sosro, “apun yang kita makan teh botol sosro minumnya, hehe.

    7/2/97

    Ibnu Subroto
    HP. 081382526605

  3. maaf…
    gini…saya boleh mnt biografi bapak ga????
    coz saya ada paper bwt kuliah pendidikan pancasila.
    Ditunggu biografinya y pak,,,,;))
    hari ini jg…coz besok dikumpulin,,,makasih y Pak,,,,;)

  4. Sy suka dgN tulisan Bpk..
    pembanding prod lokal ma prod aSing mmg menarik bwt diBahas..
    boleh nda’minta tips khusus dLm pembuatan poSter”penggunaan produk lokal”…!!
    pLisss…!!
    Makacie ya…!!

  5. bener banget apa kata psampeyan pak,,,,,
    nasionalisme qt emang udah mrosot banget,,,,habis mo gimana lagi,,,,dari smua sektor deh,,,,,misalnya aja pendidikan,,,,,,namanya pendidikan harus memiliki prospek buat nyiptain pemuda-pemudi bangsa yang siap bersaiang dengan globalisasi, tapi nyatanya masih mahal aja gimana mau berpendidikan kalo pendidikan dijadikan bisnis,,,
    trus budaya korupsi kecil-ecilan ampe yang gede di semusa tingkat,,gak desa kecamatan kabupaten,,dan juga pemereintah pusat,,,,,ampe krisis gak cuman ekonomi aja krisis kepercayaan juga terus aja ngalir spt.nggrojokan,,,
    belum lagi pola konsumerisme,,,,alah wes pokoknya masih banyak lagi yang kurang deh,,,,(bener kata bapak dimana aja kalo ngomongin Indonesia mesti keburukannya doang,,,bahwan di depan komputer juga,,,huff,,,,)
    semangat Indonesia hidupkan nasionlisme Qt jangan biarkan darah para pahlawan mengalir sia-sia,,,,,(tuh kan habis ngomongin pahlawan q jadi pengen nulis tentnga nasib para pejuanga 45 yang nasibnya terkatung2 tanap balas jasa,,,,) udah wes kapan2 kapan lagi aja,,,,,makasih ya pak,,,udah bersedia jadi tempat uneg2 meski cuman 1/sekian uneg2 tentang nasionalisme qT,,,,

  6. bagaimana pertunbuhan penjualan teh botol Sosro saat ini?
    trus bagaimana pula pangsa pasarnya teh botol Sosro?

  7. pak saya punya toko es lemon tea kecil2an sejenis teh upet yang mengguanakan gelas pop es bagaimana persaingan dan mohon bantuan resepnya.

  8. Ass…saya mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri ingin minta tolong…
    saya ada tugas kewirausahaan dan di suruh mengobervasi suatu perusahaan dan kebetulan saya tertarik dengan observasi perusahaan teh botol..
    apa saya boleh mengetahui observasi di perusahaan ini??
    terima kasih sudah menyempatkan membaca comment saya…
    segera mohon balasannya di email saya…

  9. oke.. w setuju ma semangat nasionalisme… tp knp aqir2 ini, kalo w mau beli produk lokal nd knp jg harga lebih mahal drpd harga produk luar negeri
    conth : harga BBM pertamina vs. shell. oli mesin motor w (berhub. w bikers neh…) knp oli motorny PERTAMINA lebih mahal dr pd merk impor??
    mohon saran kalo ada yg sale2 kate
    ok….
    thanx

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.