Microsoft Silverlight Vs Adobe Flash Player

Nampaknya Adobe Flash Player bukan lagi satu-satunya pemain RIA (Rich Internet Application) di dunia maya karena Microsoft pada awal bulan September yang lalu baru-baru ini meluncurkan RIA yang bernama Silverlight.

Sepengalaman saya ketika 5-6 tahun yang lalu. RIA hanya menawarkan animation dan web interactive yang sangat sederhana sebagai pelengkap HTML dan Client Scripting traditional yang sangat terbatas pada waktu itu. Macromedia Flash 2.0 (sekarang Adobe Flash Player 9.0 setelah Macromedia dibeli oleh Adobe) merupakan RIA pertama yang diperkenalkan oleh web user. Sedangkan untuk video playback web user masih menggunakan plug in dari Real Player, Quick Time ataupun Windows Media Player.

Seiring dengan perkembangan internet & tuntutan tekhnologi yang makin user friendly & powerfull. RIA terus dikembangkan oleh Macromedia dan dilanjutkan oleh Adobe melalui Flash Player. Sehingga RIA sekarang-sekarang ini berkembang sangat pesat selain menawarkan animation & web interactive, RIA saat ini juga menawarkan full of multimedia experience meliputi Audio & High Definition Video.

Youtube.com, Liputan6.com, Yahoo Movies dan lainnya adalah beberapa contoh yang menggunakan Flash Player sebagai Rich Internet Applicationnya. Padahal setahu saya dulu Yahoo Movies menggunakan Windows Media Player sebagai aplikasi untuk video trailer playbacknya.

Begitu tenarnya dan hebatnya Flash Player sampai terpikir oleh saya bahwa tidak mungkin ada lagi RIA yang menandinginya.

Lalu, apa sih yang ditawarkan Silverlight? Apa perbedaannya dengan Adobe Flash Player? Sebenarnya kedua RIA ini tidak jauh berbeda dari sisi user karena dari segi penampilan luar nampaknya sama saja. Hanya saja spesifikasi tekhnis saja yang berbeda, sebagai contoh Flash Player menggunakan E4X untuk memparsing XML sedangkan Silverlight menggunakan XAML. Flash Player menggunakan Action Script (tidak jauh berbeda dengan Java Script) sedangkan Silverlight mengadopsi tekhnologi .Net Framework. Untuk mendevelop aplikasinya Flash Player menggunakan Adobe Flex (dulu Macromedia Flash) sedangkan Silverlight menggunakan Expression Blend 2.0 atau Visual Studio 2008.

Jelas untuk saat ini Silverlight masih terlalu hijau untuk menghadapi Flash Player yang merupakan pemain lama dalam RIA. Namun meskipun demikian hawa-hawa persaingan ketat bukanlah hal yang mustahil terjadi. Karena merujuk pengalaman yang lalu, Ketika Microsoft sang raksasa software terjun ke dalam bisnis Video Game Console untuk pertama kalinya dalam menghadapi raksasa elektronik tenar dunia Sony. Microsoft dengan X-Box nya berhasil mencuri kue lumayan cukup banyak pengguna Sony PlayStation. Sekarang Sony getar-getir menggenjot penjualan Sony Playstation 3 yang nampaknya memble ketimbang Microsoft X-Box 360 yang lumayan cukup pesat penjualannya.

Nah Apakah Microsoft dalam memenangkan pertempuran RIA dengan Adobe bisa mengikuti jejak XBox dalam menghadapi Sony Playstation? Mungkin hanya waktu dan user saja yang bisa menentukan pemenangnya. Kita lihat saja nanti.

17 Replies to “Microsoft Silverlight Vs Adobe Flash Player”

  1. Numpang lewat & koreksi sedikit,

    “contoh Flash Player menggunakan E4X untuk memparsing XML sedangkan Silverlight menggunakan XAML”

    XAML harus dibandingkan dengan MXML ( Flex ) yg merupakan bahasa UI mark-up di Flex framework, bukan dengan E4X. E4X adalah ekstensi untuk bahasa berbasis ECMAScript termasuk ActionScript 3, JavaScript, dll.

    XAML bukan cuman punya Silverlight, jauh sebelum silverlight sudah ada OpenLaszlo yg menggunakan XAML utk UI. Laszlo juga menghasilkan file SWF seperti halnya Flash & Flex tapi bahasa sriptingnya JavaScript bukan ActionScript.

    “Untuk mendevelop aplikasinya Flash Player menggunakan Adobe Flex (dulu Macromedia Flash)”

    Sampai sekarang, Flex tetap Flex, Flash tetap Flash. Flash & Flex adalah dua platform yg berbeda walaupun banyak kesamaannya ( ActionScript, SWF ). Dua-duanya bisa dipakai untuk develop RIA, tergantung selera & target user aja.

    Maksudnya “target user” gini, Kalo targetnya adalah non-broadband user, ya pake Flash supaya ukuran SWFnya ga terlalu besar, tapi kalo targetnya broadband user, ya ga masalah pake Flex.

    O ya, FlexBuilder sudah mulai dikembangkan untuk Linux ( sekarang masih versi Alpha )

    Gitu aja, sekedar mampir. 😉

  2. Hiii… I like flash verymuch but hoping Silverlight grow faster. I saw the platform may interact with 3D Graphic Card, unlike flash,… but It’s still far behind flash (right now). More alternatives better for us.

  3. Silverlight RIA masa depan 🙂 XAML itu lho yang bikin gue ngiler… sehingga designer dan programmer jadi rukun lagi… 🙂 soalnya graphic yang di desain ama desainer bisa langsung dipake ama developer karena formatnya text(xml) bukan binary seperti gif dan jpg….. hohoho

  4. MMM…. semua tergantung kebutuhan kok. Flash sendiri sudah terbukti dari sejarah mereka yang dahulunya cuma buat animasi sampai saat ini bisa digunakan bermacam-macam!

  5. Silverlight 1.0 tidak mengadopsi .NET Framework. Silverlight 1.0 sama seperti Flash yang menggunakan scripting language (Silverlight pake JavaScript dan Flash pake ActionScript). Kedua teknologi tersebut dapat saling berinteraksi karena menggunakan environment yang sama dan bahasa yang hampir sama.

  6. cuma mau sekedar nanya, karena saya bingung, kurang begitu mengerti. yang saya mau tanyakan. boleh ngak adobe flash player dan silverlight sama2 di instal, apa ada pengaruhnya. thanks

  7. Hey, I found this article while looking for help with Microsoft Silverlight. I have recently switched internet browser from Chrome to Internet Explorer 7. Now I seem to have a problem with loading websites that have Microsoft Silverlight. Everytime I go on a site that needs Microsoft Silverlight, the site does not load and I get a “npctrl.dll” error. I cannot seem to find out how to fix it. Any aid getting Microsoft Silverlight to work is greatly appreciated! Thanks

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.